Minggu, 17 Januari 2021

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI (FUEL INJECTION) PADA SEPEDA MOTOR | MATERI SMK KELAS XI JURUSAN TBSM

Sistem Bahan Bakar Injeksi – Halo kawan-kawan semua pada artikel ini kami akan berbagi informasi mengenai materi tentang sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor. Sistem bakar bakar pada sepeda motor saat ini terbagi menjadi beberapa jenis. Ada yang menggunakan yang masih konvensional dengan sistem bahan bakar karburator, ada yang menggunakan sistem bahan bakar Injection.

sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor

Saat ini sistem bahan bakar karburator sepeda motor telah banyak digantikan oleh sistem bahan bakar injeksi terutama pada sepeda motor keluaran terbaru. Sistem bahan bakar injeksi menggunakan teknologi kontrol secara elektronik. Di dalam mesin, pasokan bahan bakar dan udara diatur secara optimum sesuai kebutuhan masin pada setiap keadaan.

Sistem bahan bakar injeksi mengubah bahan bakar cair menjadi gas (kabut) berdasarkan tekanan tinggi, kemudian disuplai ke ruang bakar. Secara umum, tujuan digunakannya sistem bahan bakar injeksi adalah untuk membantu mengurangi dampak pembakaran terhadap lingkungan, meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar, dan meningkatkan unjuk kerja sepeda motor.

Kelebihan pengguanaan sistem bahan bakar injeksi antara lain yaitu:

1. Mengurangi emisi gas buang
2. Lebih hemat bahan bakar
3. Tarikan lebih responsif
4. Mesin mudah dihidupkan dalam berbagai kondisi
5. Putaran langsam (stasioner) tidak terpengaruh oleh ketinggian suatu daerah
6. Mudah perawatannya

Komponen-komponen pada sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor yaitu:

1. Ignition switch
2. Bank angle sensor
3. Fuel Injection
4. Data link connector
5. Sensor unit (MAP, IAT, TP sensor, O2 Sensor)
6. Fiel Pump
7. Alternator
8. Gear position switch
9. ECM (electronic control module) atau ECU (engine control unit)
10. Regulator atau rectifier
11. Throttle body

sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor

Komponen Sistem Bahan Bakar Injeksi

1. Fuel Pump

fungsi komponen fuel pump

Komponen ini berfungsi memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor. Kelebihan penggunaan fuel pump yaitu respon mesin, akselerasi, dan kemampuan start yang baik dalam berbagai cuaca. Kelebihan lainnya yaitu konsumsi bahan bakar yang hemat dan efesien serta pembakaran yang sempurna.

2. Fuel Pressure Regulator (Pengatur Tekanan)

Komponen ini memiliki fungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem bahan bakar.

3. Fuel Injector

fungsi komponen fuel injector

Fuel injector memiliki fungsi untuk mengabutkan bahan bakar dan menyemprotkan bahan bakar dengan jumlah dan waktu yang akurat ke throttle body. Volume injeksi disesuaikan dengan waktu pembukaan nozzle yang dikirimkan dari ECM.

4. Throttle Body dan Sensor Units

fungsi komponen throttle body

Throttle body berfungsi sebagai ganti karburator pada sistem bahan bakar konvensional. Sensor units terintegrasi dengan throttle body sehingga untuk melakukan perawatan pada sistem bahan bakar menjadi lebih mudah. Beberapa sensor yang terintegrasi di throttle body adalah IAT (intake air temperature), TP (throttle position) sensor, MAP (manifold absolute pressure) sensor. Fungsi dari sensor-sensor tersebut adalah sebagai berikut.

a. MAP Sensor
MAP Sensor berfungsi untuk mendeteksi tekanan inlet pipe intake.

b. TP Sensor

fungsi komponen tp sensor

TP Sensor berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan katup throttle.

c. IAT Sensor

fungsi komponen iat sensor

IAT Sensor berfungsi untuk mendeteksi temperature inlet pipe intake.
Selain sensor yang terintegrasi dengan throttle body, berikut ini sensor-sensor lain yang terdapat pada sistem bahan bakar injeksi.

a. Bank Angle Sensor
Bank Angle Sensor memiliki fungsi untuk mendeteksi kemiringan sepeda motor untuk keselamatan. Pada saat sepeda motor mengalami kemiringan 55 derajat lebih, secara otomatis mesin sepeda motor akan mati.

b. Engine Oil Temperature

fungsi komponen engine oil temperature

Fungsi dari sensor ini yaitu untuk mendeteksi suhu oli mesin pda sepeda motor.

c. O2 Sensor

fungsi komponen o2 sensor

O2 Sensor berfungsi untuk mendeteksi gas buang terhadap zat-zat beracun dan mendeteksi kondisi pembakaran mesin. Informasi mengenai berapa jumlah oksigen di dalam gas buang akan dikirimke ECU. Selanjutnya ECU akan menaikkan atau menurunkan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan sesuai dengan kondisi pembakaran. Dengan adanya O2 sensor ini, jumlah bahan bakar akan selalu dalam takaran atau campuran yang optimal sehingga mesin lebih irit dan lebih rendah emisi.

d. ECT (Engine Coolant Temperature) Sensor
ECT Sensor berfungsi untuk mendeteksi keadaan suhu mesin. Pada mesin dengan pendingin cairan, sensor ini biasanya dipasang pada radiator. Dengan adanya ECT sensor, ECU akan mengirimkan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan suhu mesin sehingga lebih optimal.

e. CKP (Crabkshaft Position) Sensor

fungsi komponen ckp sensor

CKP sensor dipasang untuk mendeteksi posisi crankshaft. Sinyal informasi yang dikirim CKP sensor ke ECU untuk menentukan kapan waktu penyemprotan bahan bakar, berapa lama penyemprotan, menghentikan bahan bakar pada waktu deselerasi, dan menentukan saat pengapian.

5. ECM (Engine Control Module) atau ECU (Engine Control Units)

fungsi komponen ecm atau ecu

Fungsi ECM/ECU Yaitu:
a. Mengatur durasi keluarnya bahan bakar di injektor pada kondisi yang optimal berdasarkan sinyal dari sensor-sensor.

b. Memonitor dan menganalisa informasi dari tiap sensor dan mengirimkan perintah ke beberapa komponen agar bekerja sesuai dengan berbagai kondisi pengendaraan.

c. Menyimpan data di dalam ROM

Gangguan umum pada sensor-sensor sistem bahan bakar injeksi

Gangguan pada sensor dapat diketahui dengan melihat kedipan lampu check engine pada panel indikator. Kedipan pada check engine ini berbeda-beda, bergantung pada sensor apa yang mengalami gangguan. Untuk mengetahui sensor apa yang mengalami kegagalan, hanya dapat dilakukan dengan menggunakan alat pendiagnosis (injection diagnostic tool). Beberapa penyebab sensor pada sistem injeksi bermasalah diantaranya adalah tegangan listrik yang menghidupkan sensor dan ECU tidak sesuai, kotornya sambungan-sambungan atau soket kelistrikan pada sistem ECU, korsleting pada sirkuit ECU, atau karena adanya kerusakan pada pearalatan elektronik ECU.

Demikianlah artikel tentang sistem bahan bakar injeksi yang dapat kami sampaikan pada tulisan ini. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi para pembacanya. Terimakasih sudah membaca dan berkunjung di blog kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel