Senin, 22 Februari 2021

PENGERTIAN, PRINSIP KERJA DAN PERAWATAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK

Sistem Hidrolik dan Pneumatik - Halo sobat otomotif, pada kesempatan kali ini kami akan berbagi informasi tentang dunia otomotif. Pada artikel ini yang akan kami bahas tentang sistem hidrolik dan pneumatik. 

prinsip kerja sistem hidrolik dan pneumatik

A. SISTEM HIDROLIK

Istilah hidrolik berasal dari bahasa Inggris yaitu hydraulic yang artinya cairan atau minyak. Hidrolik ini merupakan suatu sistem dalam engine yang memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah satu silinder yang kemudian akan diteruskan ke silinder yang lainnya sesuai dengan hukum Pascal.

I. Pengertian Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik merupakan suatu sistem dalam kendaraan yang memanfaatkan tekanan fuida sebagai power atau sumber tenaga pada suatu mekanisme. Oleh karena itu, pada sistem hidrolik ini dibutuhkan suatu power unit untuk membuat fluida bertekanan. Setelah itu, fluida tersebut dialirkan berdasarkan kebutuhan atau mekanisme yang diinginkan.

Dalam aplikasinya, sistem hidrolik ini banyak digunakan untuk memindahkan beban yang berat. sebagai alat penekan. dan sebagai alat pengangkat. Pada saat ini penggunaan sistem hidrolik sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan kontrol yang menunjang pengendalian dan ketepatan (presisi) dalam penggunaannya.

2. Prinsip Kerja Sistem Hidrolik

Prinsip kerja sistem hidrolik ini sesuai dengan prinsip hukum Pascal. Adapun bunyi hukum Pascal ini yaitu benda cair yang ada di dalam ruangan tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan dilanjutkan ke segala arah dengan sama besar. Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu. Adapun prinsip dari fluida ini yaitu mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik. Adapun energi mekanik ini didapatkan melalui tenaga manusia, elektrik motor ataupun engine. Pada dasarnya pompa hidrolis akan bekerja untuk menaikan tekanan cairan hidrolis. Tinggi rendahnya tekanan yang dihasilkan tergantung dari beberapa hal, antara lain kekuatan pompa, kekuatan rangkaian, kekuatan penggerak pompa dan beban yang ditanggung.

Secara sederhana prinsip dalam sistem hirolik ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

P= F/A

Keterangan:

F = “Gaya (N)

A = Luas permukaan (m2)

P = Pascal (N/m2)

3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan an kelemahannya dapat dijabarkan sebagai berikut.

a. Kelebihan

Berikut merupakan kelebihan menggunakan sistem hidrolik.

1) Dapat memindahkan tenaga yang besar dengan menggunakan komponen yang relatif lebih kecil.

2) Dapat melakukan pengaturan dan pengontrolan dengan mudah.

3) Mudah dipindahkan dalam arah kebalikan (reversible)

4) Dapat dilakukan perawatan secara mandiri atau sendiri.

5) Memiliki rancangan yang sederhana.

6) Sistem hidrolik sifatnya fleksibel.

b. Kelemahan Sistem Hidrolik

Berikut merupakan kelemahan sistem hidrolik.

1) Sistem hidrolik rawan kecelakaan hal ini mengingat adanya tekanan tinggi dari fluida.

2) Dalam sistem hidrolik, kebocoran yang sifatnya kecil dapat berakibat fatal, baik pada pemindah tenaga maupun penyebab kecelakaan.

3) Sistem hidrolik ini membutuhkan bagian dengan tingkat presisi yang tinggi.

4) Sistem hidrolik ini membutuhkan perawatan yang intensif.

4. Perawatan Sistem Hidrolik

Perawatan sistem hidrolik membutuhkan penggunaan fluida hidrolik yang baik, pemilihan tube dan pemilihan seal yang baik. Selain itu, dalam perawatannya, harus mengetahui bagaimana melakukan pengecekan untuk kebersihan yang layak. Berikut merupakan bentuk-bentuk perawatan sistem hidrolik ini.

a. Sebelum dilakukan perbaikan, hal pertama yang dilakukan yaitu harus mengetahui spesifikasi tipe fluida dan mengetahui warna dari fluida.

b. Lakukan perawatan dengan mengecek kelayakan seal, tube, dan selang yang digunakan. Adapun untuk sistem hidrolik (3000 psi) digunakan tube stainless steel, dan untuk sistem hidrolik tekanan rendah dapat digunakan tube dari aluminium alloy.

B. SISTEM PNEUMATIK

Istilah pneumatic berasal dari bahasa Yunani yang artinya udara atau angin. Sistem pneumatic merupakan sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkopresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis. Dalam penerapannya, sistem pneumatic banyak digunakan sebagai sistem automasi.

1. Pengertian Sistem Pneumatik

Sistem pnemumatik merupakan suatu sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang telah dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja. Mengingat sistem pneumatic menggunakan udara terkompresi, maka sistem pneumatc tidak dapat dipisahkan dengan sistem kompresor. Kompresor merupakan sebuah alat yang berfungsi sebagai penghasil udara bertekanan tertentu.

Sistem pneumatic ini menggunakan hukum aeromekanika yang menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap dengan adanya gaya-gaya dari luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika).

2. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pneumatik

Seperti sistem hidrolik, sistem pneumatic juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut merupakan kelebihan dan kelemahan sistem pneumatic.

a. Kelebihan

Berikut merupakan kelebihan sistem pneumatic.

1) Pneumatik mudah untuk disalurkan.

2) Memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

3) Bersih.

4) Pemindahan daya dan kecepatan mudah untuk diatur.

5) Sifatnya fleksibel.

b. Kelemahan

Berikut merupakan kelemahan sistem pneumatic.

1) Sistem pneumatic membutuhkan instalasi peralatan penghasil udara.

2) Dalam sistem pneumatic mudah terjadi kebocoran.

3) Menimbulkan suara bising.

4) Pneumatik mudah mengembun.

3. Komponen Sistem Pneumatik

Berikut merupakan komponen sistem pneumatic.

a. Kompresor

Kompresor dalam sistem pneumatic berfungsi untuk mengisap udara di atmosfer dan menyimpannya ke dalam tangki penampung atau receiver Dalam kompresor ini, kondisi udara dipengaruhi oleh suhu dan tekanan

b. Oil and Water Trap

Oil and water trap berfungsi sebagai pemisah antara oli dan air dari udara yang masuk ke dalam kompresor. Adapun jumlah air ini persentasenya kecil dalam udara yang masuk ke dalam sistem pneumatic, namun dapat menjadi penyebab serius yang dapat menyebabkan tidak berfungsinya sistem pneumatic

c. Dehydrator

Dehydrator merupakan komponen sistem pneumatic yang berfungsi sebagai pemisah kimia untuk memisahkan sisa uap Iembap yang tertinggal pada saat udara melewati unit oil and water trap.

d. The Air Filter

Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil and Water Trap dan unit dehydrator, akhirnya udara yang dikompresi akan melewati filter untuk memisahkan udara dari kemungkinan adanya debu dan kotoran yang terdapat dalam udara.

e. Pressure Regulator

Pressure regulator merupakan sistem tekanan udara siap masuk pada tekanan tinggi sehingga menambah tekanan pada bilik dan mendesak beban pada piston.

f. Restrictor

Restrictor merupakan suatu tipe dari pengontrol klep yang digunakan dalam sistem pneumatic. Restrictor ini biasanya terdapat dua macam tipe, yaitu tipe orifice dan variable restrictor.

4. Perawatan Sistem Pneumatik

Bentuk perawatan sistem pneumatic ini terdiri dari mencari permasalahan yang muncul, memperbaiki, pembersihan, pemasangan komponen, dengan langkah akhir melakukan uji coba pengoperasian.

Adapun bentuk-bentuk pemeliharaan dan perawatan sistem pneumatic ini sebagai berikut.

a. Menjaga ruang udara dalam sistem selalu terjaga kebersihannya.

b. Membersihkan saringan dalam komponen dari partikel-partikel metal yang dapat menyebabkan keausan dalam komponen.

c. Apabila akan memasang komponen pneumatic harus dijaga kebersihannya dan dilindungi dengan menggunakan pita penutup debu.

d. Memastikan ketika memasang kembali komponen tidak ada partikel metal yang masuk ke dalam sistem.

e. Mencegah masuknya air ke dalam komponen. Hal ini untuk mencegah adanya sistem yang tidak dapat memberikan tekanan sehingga dapat menimbukan gangguan.

f. Usahakan jangan melakukan operasi dalam temperatur yang rendah hal ini dapat membuat tidak berfungsinya sistem.

Setiap bentuk proses perawatan sistem pneumatic harus memperhatikan masuknya air ke dalam suatu sistem. Hal ini karena dapat menimbulkan gangguan pada sistem pneumatic.

Demikian artikel yang dapat kami bagikan tentang sistem hidrolik dan pneumatik. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih sudah membaca artikel dari kami ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel